DESTINASI PARIWISATA KEBUGARAN: MODEL PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS MASYARAKAT
Keywords:
Pariwisata Berbasis Masyarakat, CBT, Partisipasi Masyarakat, Siklus Perkembangan PariwisataAbstract
Pariwisata berbasis masyarakat (CBT) adalah tentang pemberdayaan, pemerataan manfaat, keadilan sosial, tindakan redistributif, dan kepemilikan sektor pariwisata. Perkembangan pariwisata memiliki beberapa tahapan yang disebut Tourist Area Life Cycle (TALC) / siklus perkembangan pariwisata, yakni: eksplorasi, keterlibatan, pengembangan, konsolidasi, stagnasi, peremajaan, dan penurunan. Tujuan artikel ini adalah untuk mengeksplorasi hubungan antara tahapan siklus pengembangan pariwisata dengan peran serta masyarakat dalam pengembangan destinasi pariwisata kebugaran. Penelitin ini menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk memahami pengalaman individu dalam pengembangan destinasi pariwisata kebugaran berbasis masyarakat di Kalurahan Canden Jetis Bantul. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dengan 20 informan yang terdiri dari pejabat kalurahan canden dan pengusaha makanan, pengusaha jamu, pengelola dan tokoh masyarakat Canden, serta diskusi kelompok yang melibatkan tokoh-tokoh masyarakat Canden, akademisi, dan jurnalis. Selain itu juga digunakan berbagai dokumen kebijakan pemerintah. Analisis data melibatkan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman masyarakat dan stake holder yang lain tentang pentingnya partisipasi masyarakat dan hubungannya dengan CBT perlu lebih ditingkatkan supaya pengembangan destinasi pariwisata kebugaran lebih bersifat partisipatif. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa pembangunan destinasi wisata kebugaran di Canden berada dalam tahap penyiapan, perencanaan dan pelaksanaan, serta pengendalian destinasi wisata
References
Amerta, I. M. S. (2017). Community based tourism development. International Journal of Social Sciences and Humanities, 1(3): 97-107.
Amin, N. F., Garancang, S., & Abunawas, K. (2023). Konsep Umum Populasi dan Sampel dalam. Jurnal Penelitian Pilar, 14(1), 15–31.
Briones, Z. B. H., Yusay, R. M. S., & Valdez, S. (2017). Enhancing community based tourism programs of Gawad Kalinga Enchanted Farm towards sustainable tourism development. Journal of Economic Development, Management, IT, Finance and Marketing, 9(1): 51-60.
Andrés Burgos & Frédéric Mertens, 2017. “Participatory management of Community-Based Tourism: A Network Perspective” Community Development Journals, vol. 48(4), pages 546-565
Connell, J. (2006) Medical Tourism: Sea, Sun, Sand and Surgery. Tourism Management, 27, 1093-1100
Cooper, C., Fletcher, J., Fyall, A., Gilbert, D., & Wanhill, S. (2008). Tourism Principles and Practice (4th ed.). Harlow: Pearson Education Limited.
Dwi Widya Setiyanti dan Dwi Sadono, (2015) Dampak Pariwisata Terhadap Peluang Usaha Dan Kerja Luar Pertanian Di Daerah Pesisir, dalam Solidarity Journal Sosiologi Pedesaan, 5 (3), hlm. 259-272.
Gadi Joe, Baiquni, M. Widodo, T dan Fandeli, Chafid (2017). Symbolic Partisipation in community based tourism in Kelimutu National Park, Ende, East Nusa Tenggara, Journal of Business and management, 1(19): 5 – 20.
Goodrich, T.J (1991) Women, Power, and Family Therapy: What’sWrong With This Picture ? Journal of Feminist Family Therapy, 3(1-2), 5-37. https://doi.org/10.1300/1086v03n01_02
Joppe Marion (2010), One Country’s Transformation to Spa Destination: The Case of Canada, Journal of Hospitality and Tourism Management, 17, 117–126. DOI 10.1375/jhtm.17.1.117
Mardikanto dan Poerwoko Soebianto. 2019. Pemberdayaan Masyarakat dalam Perspektif Kebijakan Public. Bandung : ALFABETA
Miles, M.B, Huberman, A.M, & Saldana, J. (2014). Qualitative Data Analysis, A Methods Source book, Edition 3. USA: Sage Publications. Terjemahan Tjetjep Rohindi Rohidi, UI-Press.
Mitchell, R. E., & Eagles, P. F. J. (2001). An Integrative Approach to Tourism: Lessons from the Andes of Peru. Journal of Sustainable Tourism, 9(1): 4-28.
Moscardo, G. (2008). Building community capacity for tourism development: conclusion. In: Moscardo, G. ed. Building community capacity for tourism development. Wallingford: CAB International, 172-179.
Mtapuri, O., & Giampiccoli, A. (2013). Interrogating the role of the state and nonstate actors in community-based tourism ventures: toward a model for spreading the benefits to the wider community. South African Geographical Journal, 95(1): 1-15.
Muchammad Satrio Wibowo & Belia (2023), Partisipasi Masyarakat dalam Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan, https://doi.org/10.23887/jmpp.v6i1.58108
Nagarjuna, G. (2015). Local community involvement in tourism: a content analysis of websites of wildlife resorts. Atna. Journal of Tourism Studies, 10(1): 13-21.
Naik, S. (2014). Community based tourism approach – a review. Compass, 1(2): 42-47.
Novelli, M., & Gebhardt, K. (2007). Community based tourism in Namibia: “reality show” or “window dressing”. Current Issues in Tourism, 10(5): 443-479.
Palimbunga, I. P. (2017). Bentuk Partisipasi Masyarakat dalam Pengembangan Pariwisata di Kampung Wisata Tablanusu Kabupaten Jayapura Provinsi Papua: Kajian Pariwisata Budaya. MELANESIA: Jurnal Ilmiah Kajian Sastra Dan Bahasa, 01(02), 15–32.
Rasoolimanesh, S. M., & Jaafar, M. (2016). Community participation toward tourism development and conservation program in rural world heritage sites. In Butowski, L. ed. Tourism – from Empirical Research towards Practical Application. London: InTech, 1-14.
Saayman, M., & Giampiccoli, A. (2016). Community-based and pro-poor tourism: initial assessment of their relation to community development. European Journal of Tourism Research, 12: 145-190.
Salleh, N. H. M., Shukor, M. S., Othman, R., Samsudin, M., & Idris, S. H. M. (2016). Factors of local community participation in tourism related business: case of Langkawi Island. International Journal of Social Science and Humanity, 6(8): 565-571.
Smith, A.L. and Cashwell, C.S. (2010) Stigma and Mental Illness: Investigating Attitudes of Mental Health and Non-Mental-Health Professionals and Trainees. The Journal of Humanistic Counseling, Education and Development, 49, 189-202.
https://doi.org/10.1002/j.2161-1939.2010.tb00097.x
Suansri, P. (2003). Community Based Tourism Handbook. Bangkok: Responsible Ecological Social Tour (REST).
Sugiarti, Hartati, T., & Amir, H. (2016). Pengaruh Pelatihan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Padma Ardya Aktuaria Jakarta. Epigram, 13(1), 13–20
Tasci, A. D. S., Semrad, K. J., & Yilmaz, S. S. (2013). Community based tourism finding the equilibrium in COMCEC context: Setting the Pathway for the Future. Ankara: COMCEC Coordination Offi 1359278.
Tosun, C. (2006). Expected nature of community participation in tourism development. Tourism Management, 27: 493-504.
Tosun, C. (2000). Limits to community participation in the tourism development process in developing countries. Tourism Management, 21(6): 613-633.
Tosun, C., Timothy, D. J., & Öztürk, Y. (2003). Tourism growth, national development and regional inequality in Turkey. Journal of Sustainable Tourism, 11(2-3): 133-161.
Wardiyanta (2017), Rekreasi masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, Disertasi, Kajian Pariwisata Universitas Gadjah Mada
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Wardiyanta Wardiyanta, Ifada Rahmayanti, Palupi Melati Pangastutti, M.Syamsu Hidayat, Fitroh Adhila
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.