ANALISA KESELAMATAN PEKERJAAN BONGKAR MUAT BARANG MENGGUNAKAN FORKLIFT PADA PT. X KOTA BALIKPAPAN

Authors

  • Muhammad Aris Perdana Program Studi Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Universitas Balikpapan
  • Komeyni Rusba Program Studi Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Universitas Balikpapan
  • Patunru Pongky Program Studi Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Universitas Balikpapan

DOI:

https://doi.org/10.33758/mbi.v18i10.800

Keywords:

Analisis, Forklift, Keselamatan kerja, Job Safety Analisis (JSA)

Abstract

Pekerjaan di sektor industri mempunyai potensi bahaya yang cukup tinggi yang pada akhirnya menyebabkan kecelakaan kerja yang dapat mengakibatkan kerugian baik terhadap harta maupun jiwa manusia, sehingga perlu diusahakan pencegahan. Dalam proses produksi sering menggunakan alat bantu seperti forklift untuk memindahkan material maupun perkakas kerja yang berukuran besar. Dengan melihat adanya potensi bahaya serta penanganan yang belum terarah perusahaan ini memerlukan Job Safety Analysis (JSA).PT.X Kota Balikpapan merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industry. Dalam kegiatan operasionalnya PT. X Kota Balikpapan sering melakukan bongkar muat barang menggunakan forklift, Proses pelaksanaan bongkar muat merupakan kegiatan memindahkan barang dari charge ke warehouse. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses kegiatan bongkar muat dan hambatan-hambatan yang dihadapi selama proses bongkar muat di Perusahaan. Penelitian ini dilaksanakan di perusahaan industry di PT. X Kota Balikpapan , Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantatif. Data yang dikumpulkan melalui pengamatan dan wawancara. Cara pengumpulan data dengan mengumpulkan pedoman wawancara berupa pertanyaan yang akan diajukan kepada pihak yang terkait. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukan bahwa pelaksanaan bongkar muat barang yang dilakukan oleh PT.X Kota Balikpapan belum berjalan optimal, karena masih banyak hambatan yang dihadapi seperti Terjepit atau tertabrak forklift, barang jatuh,cidera ringan,terkena aliran listrik dan forklift terguling(rusak) yang disebabkan karena kerusakan alat. Identifikasi bahaya yang di lakukan di PT. X Kota Balikpapan pada pekerjaan bongkar muat menggunakan forklift menghasilkan 16 bahaya dari 8 tahapan pekerjaan yang di sebabkan dari lingkungan, pekerja, peralatan, alat kerja. Yaitu risiko tersengat listrik, risiko tertimpa barang yang di angkat, tertabrak, tergores peralatan yang tajam, luka akibat terjepit, cidera pinggan sehingga perlu di lakukan tindakan perbaikan dan memusatkan kepada penilaian risiko dengan menggunakan Job Safety Analysis (JSA).

References

Basuki, Isabella. 2011. Penerapan Peraturan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pada Sistem Pengoperasian Forklift Dan Crane Sebagai Sarana Pesawat Angkat Dan Angkut Guna Mencegah Dan Mengendalikan Kecelakaan Kerja Di Pt. Inka Midiun, Skripsi. Surakarta : Fakultas Kedokteran. Universitas Sebelas Maret.

Chandra Manik, Bina Kurniawan, Siswi Jayanti .2018.Analisis Perilaku Pekerja Terhadap Penerapan Standar Operating Procedure Pada Operator Forklift Di Area Kerja Produksi Coca-Cola Amatil Indonesia Central Java, Jurnal. http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm (di akses pada 04 Mei 2019).

Fitri Suryanti, Mulyono.Hazard Identification Dan Risk Assesment (HIRA) Pada Pengoprasian Forklift Di PT. Bangun Sarana Baja – GRESIK, Jurnal. Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Airlangga (di akses pada 05 Mei 2019).

Hiskia Goni, Jan Soukotta, Rudy Poeng. Perancanaan Alat Angkat Kendaraan Niaga Kapasitas 2 Ton. Jurnal. Jurusan Teknik Mesin. Universitas Sam Ratulangi (di akses pada 11 M,ei 2019).

Ramli (2010). JSA digunakan sebagai upaya untuk mengidentifikasi bahaya-bahaya yang terdapat di lingkungan kerja, beserta cara pengendalian atau penanggulangan guna mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang mungkin timbul dari suatu pekerjaan. (di akses 23 Juli 2018)

Simanjuntak (1994), keselamatan kerja adalah kondisi keselamatan yang bebas dari resiko kecelakaan dan kerusakan dimana kita bekerja yang mencakup tentang kondisi bangunan, kondisi mesin, peralatan keselamatan, dan kondisi pekerja (di akses 23 Mei 2019). Tarwaka. Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Manajemen dan Implementasi K3 di Tempat Kerja.Harapan Press, Surakarta, 2008 (di akses 23 Mei 2019).

Aditya Kurnia Pratama. 2015 . Hubungan Karakteristik Pekerja Dengan Unsafe Action Pada Tenaga Kerja Bongkar Muat Di PT. Terminal Peti Kemas Surabaya. Jurnal. Vol. 4, No. 1 Jan-Jun 2015: 64–73 (di akses pada 08 Mei 2019)

PP 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Undang-undang RI No 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja

Ramli, S. 2010. Manajemen Risiko Dalam Perspektif Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Downloads

Published

2024-05-31

Issue

Section

Articles