MODEL PENGEMBANGAN DESA RARAK RONGES BERBASIS DAYA TARIK WISATA ALAM DI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

Authors

  • Anas Pattaray Politeknik Negeri Pariwisata Lombok

DOI:

https://doi.org/10.33578/mbi.v16i10.18

Keywords:

Model Pengembangan Desa, Desa Rarak Ronges, Daya Tarik Wisata Alam

Abstract

Daya tarik wisata Desa Rarak Runges sangat beragam, dari iklim yang sejuk, masyarakat yang ramah, air terjun, penataan lingkungan desa, arsitektur, kebun kopi, dan produk kopi lokal. Daya tarik wisata Desa Rarak Runges sangat beragam, dari iklim yang sejuk, masyarakat yang ramah, air terjun, penataan lingkungan desa, arsitektur, kebun kopi, dan produk kopi lokal. Berbagai sumberdaya dan daya tarik wisata tersebut dapat dikelola untuk memberikan dampak dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat. Pemanfaatan yang paling memungkinkan adalah pengembangan pariwisata khususnya terkait dengan isu pengembangan pariwisata yang berkelanjutan berbasis masyarakat. Potensi yang tersedia tersebut jika tidak dikelola akan mengalami pergeseran nilai baik nilai budaya, sosial serta memburuknya kualitas lingkungan Desa Rarak Ronges. Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif dengan teknik pengambilan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. hasil penelitian ini adalah Desa wisata dalam pengembangannya merupakan proses penggalian potensi yang ada di desa baik itu berasal dari unsur alam, sosial, budaya, masyarakat atau lainnya, sehingga sifat alamiah dan kelestarian karakteristik desa tetap terjaga dan terpelihara. Masyarakat sebagai subjek dan objek pembangunan desa harus senantiasi dilibatkan dalam keseluruhan proses pengembangan desa wisata, mengingat bahwa tujuan pengembangan desa wisata selain untuk mengembangkan karakteristik, nilai-nilai tradisi dan budaya menjadi sebuah objek wisata, juga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sehingga masyarakat harus berperan dan menjadi pihak yang diuntungkan. Pengembangan desa wisata berbasis masyarakat merupakan pendekatan yang menawarkan peran yang lebih kepada masyarakat untuk terlibat dalam keseluruhan proses pengembangan desa wisata

References

Astuti, K. A., & Darma, G. S. (2019). Community-based tourism: measuring readiness of artificial intelligence on traditional village. International Journal of Social Sciences and Humanities, 3(3), 81–89.

Ch, M. N. A. (2008). Kearifan lingkungan dalam perspektif budaya Jawa. Yayasan Obor Indonesia.

Creswell, J. W., & Garrett, A. L. (2008). The “movement” of mixed methods research and the role of educators. South African Journal of Education, 28(3), 321–333.

Fandeli, C. (2001). Kepariwisataan Alam. Jogjakarta: Liberty.

Haryanto, J. T. (2014). Model Pengembangan Ekowisata Dalam Mendukung Kemandirian Ekonomi Daerah Studi Kasus Provinsi Diy. Jurnal Kawistara, 4(3). https://doi.org/10.22146/kawistara.6383

Hastuti, Purwantara, S., & Khotimah, N. (2008). Model Pengembangan Desa Wisata Berbasis Kearifan Lokal sebagai Strategi Pengentasan Kemiskinan di Lereng Merapi Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Anonim, XXX(XXX), 1–9.

Herdiana, D. (2019). Peran Masyarakat dalam Pengembangan Desa Wisata Berbasis Masyarakat. Jurnal Master Pariwisata (JUMPA), 6(1), 63–86.

Hermawan, H. (2016). Dampak pengembangan Desa Wisata Nglanggeran terhadap ekonomi masyarakat lokal. Jurnal Pariwisata, 3(2), 105–117.

Karim, A. (2020). Peningkatan Ekonomi Pedesaan dalam Menunjang Pergerakan Pertumbuhan Ekonomi Perkotaan di Masa Pandemic Global. 6.

Komariah, N., Saepudin, E., & Yusup, P. M. (2018). Pengembangan Desa Wisata Berbasis Kearifan Lokal. Jurnal Pariwisata Pesona, 3(2), 158–174.

Manteiro, M. C. B. (2016). Model Pengembangan Desa Wisata Berbasis Kearifan Lokal Sebagai Strategi Pengentasan Kemiskinan Di Kabupaten Rote Ndao Nusa Tenggara Timur. Jurnal Bisnis & Manajemen, 2(2), 93–101. http://jurnal.pnk.ac.id/index.php/bisman/article/download/56/29

Maun, C. E. F. (2020). Efektivitas Bantuan Langsung Tunai dana Desa Bagi Masyarakat Miskin Terkena Dampak Covid-19 Di Desa Talaitad Kecamatan Suluun Tareran Kabupaten Minahasa Selatan. JURNAL POLITICO, 9(2).

Miossec, J.-M. (1977). Un modèle de l’espace touristique. L’Espace Géographique, 41–48.

Moleong, J. (2013). Lexy. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif.

Natori, M. (2001). A Guide Book for Tourism Based Community Development. Publisher APTE.

Pantiyasa, I. W. (2019). Konstruksi Model Pengembangan Desa Wisata menuju Smart Eco-Tourism di Desa Paksebali, Klungkung, Bali. Jurnal Kajian Bali (Journal of Bali Studies), 9(1), 165. https://doi.org/10.24843/jkb.2019.v09.i01.p08

Pattaray, A. (2021). WISATA PETUALANGAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL SEBAGAI DAYA TARIK DESA WISATA DI KABUPATEN SUMBAWA. Jurnal Inovasi Penelitian, 1(10), 2247–2254.

Pitana, I. (2010). Tri Hita Karana–the local wisdom of the Balinese in managing development. In Trends and issues in Global Tourism 2010 (pp. 139–150). Springer.

Pitana, I. G. (1999). Status struggles and the priesthood in contemporary Bali. In Staying local in the global village (pp. 181–202). University of Hawaii Press.

Priyanto, R. (2018). Perancangan Model Wisata Edukasi di Objek Wisata Kampung Tulip. Jurnal Abdimas BSI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1), 32–38. https://doi.org/10.31227/osf.io/g3k48

Putra, I. N. D. (2019). Literary Tourism: Kajian Sastra Dengan Pendekatan Pariwisata. Nuansa Bahasa Citra Sastra, 161–180.

Sari, D. W. (2009). Sosiologi: Konsep dan Teori. PT. Refika Aditama: Bandung.

Shafiee, S., Rajabzadeh Ghatari, A., Hasanzadeh, A., & Jahanyan, S. (2019). Developing a model for sustainable smart tourism destinations: A systematic review. Tourism Management Perspectives, 31(May), 287–300. https://doi.org/10.1016/j.tmp.2019.06.002

Suansri, P. (2003). Community based tourism handbook. Responsible Ecological Social Tour-REST Bangkok.

Suyatna, R. (n.d.). Desa Digital sebuah Konsep Katalisasi Pemberdayaan Masyarakat Desa.

Western, A. W., Grayson, R. B., Blöschl, G., Willgoose, G. R., & McMahon, T. A. (1999). Observed spatial organization of soil moisture and its relation to terrain indices. Water Resources Research, 35(3), 797–810.

Yoeti, O. A. (2000). Ekowisata: Pariwisata Berwawasan Lingkungan Hidup. Jakarta: PT Pertja.

Downloads

Published

2022-05-09

Issue

Section

Articles