ANTARA HARAPAN DAN KETAKUTAN: PERSEPSI WANITA FATHERLESS TERHADAP PERNIKAHAN
DOI:
https://doi.org/10.33758/mbi.v19i11.1293Keywords:
Persepsi wanita, pernikahanAbstract
Perceraian akibat perselingkuhan dapat berdampak besar bagi anak, terutama jika menyebabkan kondisi fatherless. Dampak ini kian terasa di masa dewasa awal, ketika individu mulai membangun relasi yang lebih serius. Kurangnya keterlibatan ayah dapat memengaruhi interaksi sosial, terutama dalam membangun kepercayaan diri dan kemampuan menjalin hubungan dengan lawan jenis. Penelitian ini bertujuan memahami persepsi pernikahan pada wanita dewasa awal yang mengalami fatherless akibat perceraian karena perselingkuhan. Pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus digunakan pada dua partisipan, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara semi-terstruktur. Hasil menunjukkan bahwa pengalaman fatherless membentuk persepsi partisipan terhadap pernikahan, khususnya dalam hal ketakutan akan kegagalan pernikahan. Satu partisipan menunjukkan persepsi cenderung positif dengan sikap optimis dan percaya bahwa pernikahan yang sehat masih mungkin dibangun, sedangkan partisipan lainnya memiliki persepsi cenderung negatif berupa sikap skeptis dan kehati-hatian. Faktor internal seperti pengalaman pribadi, serta faktor eksternal seperti paparan media, turut membentuk persepsi partisipan. Temuan ini menegaskan pentingnya dukungan psikologis bagi individu dengan pengalaman serupa untuk membangun relasi yang sehat di masa depan.
References
Amato, P. R., & Sobolewski, J. M. (2001). The effects of divorce and marital discord on adult children’s psychological well-being. American Sociological Review, 66(6), 900–921. https://doi.org/10.2307/3088878
Anderson, J. (2014). The impact of family structure on the health of children: Effects of divorce. The Linacre Quarterly, 81(4), 378–387. https://doi.org/10.1179/0024363914Z.00000000087
Anjani, A. F., Anjani, N. K. M., Giovana, S., Apriliani, S., & Farisandy, E. D. (2024). Cinta pertama hilang: Mengungkap dinamika forgiveness perempuan dewasa tanpa ayah pasca perceraian. Psyche 165 Journal, 17(1), 48–56. https://doi.org/10.35134/jpsy165.v17i1.332
Aulia, M. R., Rifayanti, R., & Putri, E. T. (2021). Persepsi pernikahan menurut wanita dewasa awal yang orang tuanya bercerai. Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi, 9(2), 286–296. https://doi.org/10.30872/psikoborneo
Badan Pusat Statistik. (2024). Statistik Indonesia: Statistical yearbook of Indonesia 2024. Badan Pusat Statistik (Vol. 52).
Calhoun, J. F., & Acocella, J. R. (1995). Psikologi tentang penyesuaian dan hubungan kemanusiaan (3rd ed.). IKIP Semarang Press.
Castetter, C. (2020). The developmental effects on the daughter of an absent father throughout her lifespan. Honors Senior Capstone Projects, 50, 22. https://scholarworks.merrimack.edu/honors_capstones/50
Diana, P. (2023). Gambaran persepsi pernikahan pada perempuan dewasa muda dengan latar belakang orang tua bercerai dan fatherless. Journal of Social and Economics Research, 5(2), 720–731. https://idm.or.id/JSER/index.
East, L., Jackson, D., & O’Brien, L. (2006). Father absence and adolescent development: A review of the literature. Journal of Child Health Care, 10(4), 283–295. https://doi.org/10.1177/1367493506067869
Eaves, S. H., & Robertson-Smith, M. (2007). The relationship between self-worth and marital infidelity: A pilot study. The Family Journal, 15(4), 382–386. https://doi.org/10.1177/1066480707305468
Faishol, I., & Azzahrah, F. (2022). Perceraian disebabkan perselingkuhan (studi kasus satu keluarga di kelurahan Oesapa Kupang). Jurnal Hukum Islam, 5(1), 54–67. http://jurnal.iailm.ac.id/index.php/mutawasith
Fajarrini, A., & Nasrul, A. (2023). Dampak fatherless terhadap karakter anak dalam pendidikan islam. ABATA: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, 3(1), 20–28. https://doi.org/10.32665/abata.v3i1.1425
Farmawati, C. (2020). Resolusi konflik keluarga pada istri yang memiliki penghasilan lebih tinggi dari suami. Motiva Jurnal Psikologi, 3(2), 66–77. https://doi.org/10.31293/mv.v3i2.5012
Hakim, F. B., Yunita, P. E., Supriyadi, D., Isbaya, I., & Ramly, A. T. (2021). Persepsi, pengambilan keputusan, konsep diri dan values. Diversity: Jurnal Ilmiah Pascasarjana, 1(3), 155–165. https://doi.org/10.32832/djip-uika.v1i3.3972
Havighurst, R. J. (1972). Development task and education (3rd ed.). McKay.
Hidayah, N., Ramli, A., & Tassia, F. (2023). Fatherless effects on individual development: An analysis of psychological point of view and islamic perspective. Innovative: Journal Of Social Science Research, 3(2), 754–766. https://j-innovative.org/index.php/Innovative/article/view/381
Hurlock, E. B. (2011). Psikologi perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan (5th ed.). Erlangga.
Jayanti, F., & Arista, N. T. (2019). Persepsi mahasiswa terhadap pelayanan perpustakaan universitas trunojoyo Madura. Competence : Journal of Management Studies, 12(2), 205–223. https://doi.org/10.21107/kompetensi.v12i2.4958
Junaidin, J., Mustafa, K., Hartono, R., & Khoirunnisa, S. (2023). Kecemasan terhadap pernikahan pada perempuan dewasa awal yang mengalami fatherless. Journal on Education, 5(4), 16649–16658. https://doi.org/10.31004/joe.v5i4.2839
Khairani, M., & Sari, D. P. (2019). Pemaafan pada individu yang mengalami perselingkuhan dalam pernikahan. 13(1), 35–43.
Krisnatuti, D., & Oktaviani, V. (2010). Persepsi dan kesiapan menikah pada mahasiswa. In Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen (Vol. 4, Issue 1, pp. 30–36). https://doi.org/10.24156/jikk.2011.4.1.30
Majid, I. A., & Abdullah, M. N. A. (2024). Melangkah tanpa penuntun: Mengeksplorasi dampak kehilangan ayah terhadap kesehatan mental dan emosional anak-anak. SABANA: Jurnal Sosiologi, Antropologi, Dan Budaya Nusantara, 3(2), 176–186. https://doi.org/10.55123/sabana.v3i2.3488
Manap, J., Kassim, A. C., Hoesni, S., Nen, S., Idris, F., & Ghazali, F. (2013). The purpose of marriage among single Malaysian youth. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 82, 112–116. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2013.06.233
Manullang, O. C. (2021). Keterbukaan diri dengan kepuasan pernikahan pada pasangan pernikahan jarak jauh. Psikoborneo: Jurnal Imiah Psikologi, 9(3), 667–675. https://doi.org/10.30872/psikoborneo
Muhajarah, K. (2017). Perselingkuhan Suami Terhadap Istri Dan Upaya Penanganannya. Sawwa: Jurnal Studi Gender, 12(1), 23–40. https://doi.org/10.21580/sa.v12i1.1466
Mukhallisa, F., Siswanti, D. N., & Sufartianinsih Jafar, E. (2023). Dinamika psikologis perempuan fatherless di fase emerging adulthood. Jurnal Psikologi Talenta Mahasiswa, 3(2), 164–172.
Nisa, A. H., Hasna, H., & Yarni, L. (2023). Persepsi. Jurnal Multidisiplin Ilmu, 2(4), 213–226. https://koloni.or.id/index.php/koloni/article/view/568/541
Paula, M., Ocdamia, J. J., Samiley, S. G., & Falculan, R. M. (2019). Lived experiences of young adults from broken families on marital relationships. Abstract Proceedings International Scholars Conference, 7(1), 512–529. https://doi.org/10.35974/isc.v7i1.1129
Pragholapati, A. (2020). Pengalaman Seseorang Yang Bercerai Karena Perselingkuhan Di Kota Bandung: Fenomenologi. Jurnal Surya Muda, 2(2), 66–75. https://doi.org/10.38102/jsm.v2i2.64
Prijatna, K., & Sanjaya, E. L. (2021). Regulasi emosi remaja ditinjau dari kelekatan ayah, ibu, teman dan kepribadian (hardiness). Jurnal Konseling Andi Matappa, 5(2), 81–91. https://doi.org/10.31100/jurkam.v5i2.1108
Putri, A. F. (2018). Pentingnya orang dewasa awal menyelesaikan tugas perkembangannya. SCHOULID: Indonesian Journal of School Counseling, 3(2), 35–40. https://doi.org/10.23916/08430011
Putri, R. D., Rahmi, Y., & Armalid, I. I. (2023). Dampak ketiadaan figur ayah pada gender role development seorang anak. Flourishing Journal, 2(6), 447–456. https://doi.org/10.17977/um070v2i62022p447-456
Rosiana, E., Zaman, A. A., Lutfiani, F., Simanjuntak, M., & Riany, Y. E. (2022). Case study: Analysis of factors affecting marriage satisfaction in married couples during pandemic. Journal of Family Sciences, 68–82. https://doi.org/10.29244/jfs.vi.36537
Salsabila, S., Junaidin, & Hakim, L. (2020). Pengaruh peran ayah terhadap self esteem mahasiswa di universitas teknologi Sumbawa. Jurnal Psimawa, 3(1), 24–30. https://doi.org/10.36761/jp.v3i1.609
Santrock, J. W. (2012). Life-span development: Perkembangan masa-hidup (13 Jilid I). Jakarta.
Sodak, Y. R., & Hardori, J. (2021). Dinamika psikologis luka batin dan sakit fisik pada perempuan: studi multidimensi dalam konteks kekerasan domestik. MATHEO: Jurnal Teologi, 11(7), 29–50. https://doi.org/doi.org/10.47562/matheo.v11i1.358
Syawaldi, F., & Aprianti, A. (2022). Persepsi pernikahan bagi remaja korban perceraian orang tua di kota Bandung. Communication, 13(2), 137–151. https://doi.org/https://dx.doi.org/10.36080/comm.v13i2.2012
Veronika, N., Chairy Azhar, P., & Sugma, A. R. (2022). Dampak perceraian terhadap psikologi anak. Jurnal Berbasis Sosial, 3(1), 30–37.
Wahyuni, S., Khumas, A., & Jafar, E. S. (2023). Persepsi tentang pernikahan pada perempuan dewasa awal yang mengalami fatherless. Jurnal Pendidikan, Sosial Dan Humaniora, 2(6), 1050–1066. https://doi.org/10.56799/peshum.v2i6.2380
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Listiya Ismi Amaliya , Christiana Hari Soetjiningsih , Ratriana Yuliastuti Endang Kusumiati

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.