KAJIAN INVESTIGASI FORENSIK GEDUNG ANGKAT BESI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
Keywords:
Kajian Investigasi Forensik, Gedung Angkat BesiAbstract
Kajian investigasi forensik yang dianggap perlu adalah untuk menilai seberapa besar aspek kekuatan struktural yang ada sebelum diputuskan metode pelaksanaan perbaikan dan lanjutan pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan struktural pada gedung tersebut. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan hasil investigasi dan rekomendasi forensik pada Gedung Angkat Besi Kabupaten Kutai Kartanegara. Audit forensik dalam penelitian ini dilaksanakan melalui sejumlah tahapan terstruktur guna menjamin efektivitas dan efisiensi dalam memperoleh data yang valid terhadap kondisi struktur bangunan. Tahapan tersebut meliputi: Pengamatan Visual, Pemeriksaan Gambar Perencanaan, Pengujian Non-Destruktif (NDT), Pengukuran Geometri Struktur. Berdasarkan hasil analisa forensik pada gedung Angkat Besi didapat bahwa tingkat keseragaman beton bervariasi dari predikat cukup baik sampai baik dan kekuatan tekan beton bervariasi dari 16 mPa sampai 34 mPa, sehingga dapat ambil kesimpulan bahwa struktur Gedung Angkat Besi masih dapat digunakan dengan perlu perkuatan dan perbaikan pada beberapa elemen. Berdasarkan hasil analisa forensik direkomendasikan beberapa metode perbaikan pada elemen struktur seperti jacketing, atau membongkar sebagian elemen yang rusak
References
Egenhofer M.J, 2002, Ilmu Informasi Geografis Bangunan, Konferensi Internasional Kedua, GIScience.
Hamma-Adama, Kouider., 2017, Causes of Building Failure And Collapse In Nigeria, Professionals View, pp. 289- 300.
Jiun N.C, 2005, Development of Total Building Performance (TBP) Assessment System for Office Building, Department of Building, National University of Singapore.
Marzuki, P.F. dan Hesna, Y, 2005, Prosiding Peringatan 25 Tahun Pendidikan MRK di Indonesia, Pengembangan Model Penilaian Kondisi Gedung Berstruktur Beton Bertulang Pasca Kebakaran, Institut Teknologi Bandung.
Moorthy T.N, 2021, Forensic Engineering Investigation on a Collapsed School Building Involved Multiple Deaths: A Real Case Report, Saudi Journal of Engineering and Technology 6(2), pp. 17-19.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2006, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 29/PRT/M/2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung, Jakarta
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2006, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 30/PRT/M/2006 tentang Pedoman Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan, Jakarta.
Proske D, Schmid M, 2022, Comparison of The Collapse Frequency and Failure Probability of Buildings, Acta Polytechnica CTU Proceedings.
Shaikh M.F, Pathak R, Pandey A, 2019, Forensic Structural Engineering an Overview, Proceedings of the International Conference on Sustainable Materials and Structures for Civil Infrastructures.
Shinde R, Meshram K, 2020, Investigation Of Building Failure Using Structural Forensic Engineering, Internasional Journal of Scientic and Technology Reasearch Vol. 9 Issue 4, pp.1876-1878.
Yurmansyah, I, Lusyana, 2010, Teknik Forensik Bangunan Gedung Dalam Identifikasi Bencana, Jurnal Rekayasa Sipil Vol. 7 Nomor 2, pp. 96-105.
Wood J.G.M, 2015, Applying Forensic Investigations of Failures of Structural Performance, IABSE Conference – Structural Engineering Providing Solutions to Global Challenges, pp. 774-780.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Sugiarto Sugiarto, Tukimun Tukimun, Wahyu Mahendra

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.