PENGUJIAN KUAT TARIK BELAH BETON KUBUS TERHADAP VARIASI KUAT TEKAN BETON DENGAN METODE BRITISH STANDARD PART 117

Authors

  • Nur Mujahadah Dosen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil Institut Teknologi dan Kesehatan Aspirasi
  • Hariyadi Hariyadi Dosen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil Universitas Mataram

Keywords:

kuat tekan, kuat tarik belah, beton.

Abstract

Kuat tarik merupakan salah satu sifat mekanis beton yang berperan penting dalam menentukan perilaku retak serta mekanisme perambatannya dalam suatu struktur. Dalam praktiknya, hubungan antara kuat tekan dan kuat tarik beton tidak bersifat linear, di mana peningkatan mutu kuat tekan beton hanya menghasilkan peningkatan yang relatif kecil terhadap kuat tariknya. Hal ini menunjukkan bahwa kuat tarik beton memiliki karakteristik yang perlu dianalisis secara khusus guna memahami pengaruhnya terhadap kinerja struktural. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis pengujian terhadap kuat tarik belah beton dengan menggunakan sampel berbentuk kubus terhadap variasi kuat tekan beton., Pengujian kuat tarik belah dengan menggunakan sampel berbentuk kubus masih jarang dilakukan, mengingat ketersediaan teori serta standar yang membahas metode ini masih terbatas. Oleh karena itu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pemahaman lebih lanjut mengenai hasil pengujian kuat tarik belah tersebut. Pada penelitian ini, dilakukan perawatan benda uji selama 28 hari sebelum pengujian. Benda uji yang digunakan terdiri dari 33 sampel berbentuk kubus dengan dimensi 150 ×150 mm untuk pengujian kuat tekan, dan 33 sampel untuk pengujian kuat tarik belah menggunakan benda uji berbentuk kubus dengan dimensi 150 x 150 mm. Variasi kuat tekan yang digunakan dalam penelitian ini adalah  adalah  20 MPa, 25 MPa, 30 MPa, 33 MPa, 35 MPa, 37 MPa, 40 MPa, MPa, 43 MPa, 45 MPa. 47 MPa, dan 50 MPa. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai kuat tarik belah beton mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya kuat tekan beton. Hubungan antara kuat tekan dan kuat tarik belah beton normal berkisar pada 0,66–0,73√f’c hal ini sesuai dengan kuat tekan menurut SNI T-15-1991-03 pasal 3.2.5 yang menyatakan f ‘t = 0,70 √f’c. Dan untuk kuat tarik beton mutu tinggi berkisar 0,74–0,75√f’c lebih tinggi dari kuat tarik beton normal. Sedangkan rasio kuat tarik belah terhadap kuat tekan beton berada dalam rentang 8.59 % hingga 12.97 %.

References

ACI Committee 228, 1998, In Place Methods to Estimate Concrete Strength, American Concrete

Amri, S, 2005, Teknologi Beton. Jhon Hi-Tech Idetama ,Jakarta.

Akmaluddin,dkk., 2013, Properties of Fibrous Lightweight Concrete of Agave Sisalana, 1st International Conference on Infrastructure Development, UMS Surakarta, Page 226-232.

Amri, S, 2005, Teknologi Beton. Jhon Hi-Tech Idetama. Jakarta.

ASTM C 117 – 95, 1995, Standard Test Method for Materials Finer Than 75 µm (No. 200) Sieve In Meneral Aggregates by Washing. American Association of of State Highway an Tranfortation Officials.

ASTM. 1993, Concrete and Aggregate, Annual Book of ASTM Standard. Vo.04.02 Philadelphia: ASTM.

Aylie,dkk, 2004, Percobaan Tarik-Langsung Pada Beton Konvensional.Vol 12 No 3.

Chen,dkk, 2012, Effect of Moisture Content on Compressive and Split Tensile Strength Concrete, Indian Journal of Engineering and Material Sciences Vol.19 December 2012 pp 427-435.

Guang,L. 2004, "The Effect Of Moisture Content On The Tensile Strength Properties Of Concrete", A Thesis of Master Engineering from The University Of Florida.

Hamidian, dkk, 2012, “Application of Schmidt rebound hammer and ultrasonic pulse velocity techniques for structural healthmonitoring”, Scientific Research and Essays Vol. 7(21), h: 1997-2001, 7 Juni, 2012.

Hanachi,S. & Guatteche, M.G, 2012, “Application of the Combined Method for Evaluating the Compressive Strength of Concrete on Site”, Open Jurnal of Civil Engineering. pp. 16-21.

Huang, Hua, Yujie Yuan, Wei Zhang, and Zichen Gao. 2019. “Bond Behavior between Lightweight Aggregate Concrete and Normal Weight Concrete Based on Splitting-TensileTest.” Constructionand BuildingMaterials209:306–14. https://doi.org/10.1016/j.conbuildmat.2019.03.125

McCormac,JC, 2003, Desain Beton Bertulang Edisi Kelima ( Design of Reinforced Concrete Fifth Edition), Erlanggga, Bandung.

Mindess, dkk 2003,"Concrete; Second Edition", Upper Saddle River.Pearson Education Inc.New Jersey.

Mulyono,T, 2005, Teknologi Beton, Andi Offset, Yogyakarta..

Neville.A.M, 1999, Properties of Concrete Fourth and Final Edition, Licensing Agency, London.

SNI -1969-2008, Cara Uji Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Halus. Jakarta : Badan Standar Nasional Indonesia.

SNI -1970- 2008, Cara Uji Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Kasar. Jakarta : Badan Standar Nasional Indonesia.

SNI 03-1974. 1990, Metode Pengujian Kekuatan Tekan Beton. Jakarta : Badan Standar Nasional Indonesia.

SNI 03 - 1968 – 1990, Metode Pengujian Analisis Saringan Agregat Halus dan Kasar. Bandung : Badan Standar Nasional Indonesia.

SNI 03 – 2834 – 2002, Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal. Bandung : Badan Standar Nasional Indonesia.

SNI 1972 – 2008. Cara Uji Slump Beton. Bandung : Badan Standar Nasional Indonesia.

SNI 2493-2011, Tata Cara Pembuatan dan Perawatan Benda Uji di Laboratorium.Bandan Standar Nasional, Jakarta.

Tjokrodimuljo, K, 1996, Teknologi Beton. Yogyakarta : NAFIRI.

Shoukry,dkk. 2010. Effect of Moisture and Temperature on the Mechanical Properties of Concrete. Jurnal ELSEVIER Construction and Building Materials 25.

Untu Greertruid E,dkk.2015.Pengujian Kuat Tarik Belah Dengan Variasi Kuat Tekan Beton.Jurnal Statitik.

Wang, C dan Salmon C, 1993, Reinforce Concrete Design, Fourth Edition, Harper and Row, Inc Inggris.

Downloads

Published

2025-03-27

Issue

Section

Articles