PENGEMBANGAN INTEGRATED FARMING TERNAK DENGAN TANAMAN HORTIKULTURA UNTUK MENDUKUNG PARIWISATA DI DESA WISATA KABUL

Authors

  • Murianto Murianto Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram
  • Lalu Masyhudi Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram
  • I Ketut Bagiastra Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram
  • Ida Nyoman Tri Dharma Putra Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram
  • Aluh Nikmatullah Universitas Mataram
  • Muhammad Sarjan Universitas Mataram
  • Heri Haryanto Universitas Mataram

DOI:

https://doi.org/10.33758/mbi.v18i8.739

Keywords:

Desa Wisata, Agrowisata, Perternakan, Pertanian Terintegrasi

Abstract

Desa Wisata Kabul merupakan Desa Wisata Penyangga KEK Mandalika Lombok. Kondisi Geografis  wilayah Desa Kabul seluas 981 hektar.  Jumlah penduduk  total 6.626 orang yang terdiri dari penduduk laki-laki 3.220 orang dan penduduk perempuan 3.406 orang.  90 % masyarakat desa Kabul bekerja sebagai petani dan buruh tani dan ternak pada lahan kering. Pada masa pandemic Covid-19 akibat adanya pembatasan mobilitas sosial, membuat masyarakat lebih banyak beraktivitas di rumah. Akibatnya, banyak dari mereka yang merasakan kejenuhan karena sudah cukup lama menjalani adaptasi normal baru. Menanggapi hal tersebut, wisata di alam terbuka tentunya dapat menjadi sebuah pilihan. Paket Wisata Agro Eduwisata D’kabul. Potensi di Desa Wisata Kabul. Atraksi Wisata Alam seperti bendungan, pertanian dan perternakan. Atraksi Wisata  Budaya.Kesenian Tradisi Wayang  Sasak. Wayang Sasak merupakan wayang kulit yang berkembang kalangan masyarakat suku Sasak, Pulau Lombok. Kesenian Tradisi Jaran Kamput. Jaran Kamput, merupakan sebuah kesenian khas yang dimiliki oleh suku Sasak, Pulau Lombok. Kesenian Gendang Belek. Gendang beleq merupakan salah satu musik tradisional yang telah diwariskan orang terdahulu masyarakat Suku Sasak. Atraksi Wisata Buatan. Agrowisata D’Kabul merupakan salah satu wisata buatan yang ada di Desa Wisata Kabul.Paket Wisata di Desa Wisata Kabul. Paket Wisata Agro Eduwisata D’kabul. Program kunjugan ke Agro Eduwisata D’Kabul Pembuatan Pupuk Kompos. Pupuk kandang bermanfaat untuk menyediakan unsur hara makro dan mikro dan mempunyai daya ikat ion yang tinggi sehingga akan mengefektifkan bahan-bahan an organik di dalam tanah, termasuk pupuk an organik

References

Guntoro, B., J. Udomsade and W. Thongma. 2005. Sustainable Tourism Development on tribal people in Thailand: Problem, Challlenge, and Potentions. (Journal of Research and Development Faculty Agricultural Bussiness Maejo University, 2008)

Junaedi, I. G. B. R. U. dan I. W. R. 2015. Agrowisata Sebagai Pariwisata Alternatif Indonesia: Solusi Masif Pengentasan Kemiskinan. Yogyakarta: Deepublish

Nugraha, I. G. P. 2017. Pengembangan Agrowisata Anggur Berbasis Masyarakat Di Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng-Bali. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 6 (1)

Sidu, D. 2006. “Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Hutan Lindung Jompi, Kabupaten Muna, Propinsi Sulawesi Tenggara”. Disertasi Doktor. Pasca Sarjana IPB. Bogor

Widjajanti, K. 2011. Model Pemberdayaan Masyarakat, Jurnal Ekonomi Pembangunan Volume 12, Nomor 1, Juni 2011

Downloads

Published

2024-04-02

Issue

Section

Articles