ANALISIS PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM BERDASARKAN KETERJANGKAUAN DAYA BELI MASYARAKAT MENGGUNAKAN CONTINGENT VALUATION METHOD (CVM) (STUDI KASUS: SPAM KECAMATAN GUNUNG SINDUR)

Authors

  • Wentaria Wentaria Program Magister Pengelolaan Infrastruktur Air Bersih dan Sanitasi, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung, Indonesia
  • Rofiq Iqbal Program Magister Pengelolaan Infrastruktur Air Bersih dan Sanitasi, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.33758/mbi.v18i7.709

Keywords:

Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, Keterjangkauan Daya Beli, Contingent Valuation Method (CVM), Kecamatan Gunung Sindur

Abstract

Masih banyak PDAM di Indonesia belum menetapkan tarif Full Cost Recovery (FCR) atau pemulihan biaya penuh, termasuk Perumdam Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor, FCR merupakan salah satu indikator yang menunjukkan kesehatan keuangan PDAM. kondisi FCR terjadi ketika pendapatan yang diperoleh dapat menutupi seluruh biaya dasar yang dikeluarkan untuk penyediaan air minum. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan alternatif pengembangan SPAM kecamatan Gunung Sindur yang layak secara finansial dengan mempertimbangkan daya beli masyarakat. Berdasarkan ketentuan Permendagri No 71 Tahun 2016 dan Upah Minimum Kabupaten (UMK) menunjukkan bahwa nilai yang mampu dibayar oleh masyarakat (Ability to Pay/ATP) berdasarkan UMK Kabupaten Bogor adalah sebesar Rp. 9.085/m3, sedangkan penelitian menggunakan Contingent Valuation Method (CVM) nilai yang mau dibayar masyarakat dengan adanya peningkatan pelayanan (Willingness to Pay) adalah sebesar Rp. 6.495/m3. Nilai yang didapat dengan metode ini masih jauh dibawah ATP dengan perbedaan sebesar Rp. 2.590/m3. Studi ini diharapkan dapat memberikan petunjuk penting untuk penelitian lebih lanjut dan informasi dasar dalam menetapkan kebijakan tarif FCR dan strategi keberlanjutan pelayanan air bersih di kecamatan Gunung Sindur khususnya, kemudian dapat direplikasikan untuk menjawab tantangan dalam mencapai FCR oleh PDAM-PDAM lain di Indonesia yang menghadapi persoalan yang sama

References

Akhmouch, A. (2016). The 12 OECD principles on water governance e When science meets policy. Utilities Policy, 1–7.

Evangelinos.K.I, Halvadakis.C.P, Jones.N, Polyzou.E, : Willingness To Pay for Drinking Water Quality Improvement and The Infuence of Social Capital . The Journal of Socio-Economics 40 (2011).

Hanley, N and Splash, C. L. 1993. Cost Benefit Analysis and The Environment. Edwar Elgar Publishing Limited. England.

https://pu.go.id/berita/bppspam-fasilitasi-bumd-air-minum-terapkan-tarif-fcr

Merryna, Annisa (2009): Analisa Willigness to Pay Masyarakat Terhadap Pembayaran Jasa Lingkungan Mata Air Cirahab.Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Nasrullah. Supriharyono. Yudariansyah, Hadi (2006): Analisis Keterjangkauan Daya Beli Masyarakat Terhadap Tarif Air Bersih (PDAM) Kota Malang (Studi Kasus Perumahan Sawojajar). PILAR Vol. 15 Nomor 2, September 2006 halaman 78 – 87.

Permendagri Nomor 71 Tahun 2016 tentang Perhitungan dan Penetapan Tarif Air Minum.

Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kabupaten Bogor, 2014.

Setiawan, Endang. (2013) : Telaah Terhadap Kemauan Membayar Tinjauan Konsep dan Metode Serta Potensi Aplikasi. Bandung.

Downloads

Published

2024-03-14

Issue

Section

Articles