PERSONAL BRANDING PENGAJAR SASTRA IBRANI MELALUI KANAL YOUTUBE RITA WAHYU BERDASARKAN KAJIAN PHENOMENOGRAPHY

Authors

  • Jessica Mary Marcelia Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Kristen Petra Surabaya
  • Gatut Priyowidodo Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Kristen Petra Surabaya
  • Felicia Goenawan Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Kristen Petra Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.33758/mbi.v18i5.517

Keywords:

Konsepsi personal branding, Personal branding, Rita Wahyu, Pengajar sastra ibrani, Pengikut, Youtube, Phenomenography

Abstract

Proses membentuk persepsi masyarakat terhadap diri Rita Wahyu inilah yang disebut dengan personal branding. Tujuan dari penelitian ini ialah ingin mengetahui bagaimana deskripsi konsepsi personal branding pengajar sastra ibrani melalui Kanal YouTube Rita Wahyu. Peneliti menggunakan metode phenomenography, serta analisis menggunakan QSR NVivo 14. Hasil dari penelitian ini dikaji menggunakan teori 8 konsep pembentuk personal branding oleh Peter Montoya, yaitu spesialisasi, kepemimpinan, kepribadian, perbedaan, kenampakan, kesatuan, keteguhan dan maksud baik. Dari personal branding tersebut, terdapat 2 konsep personal branding Rita Wahyu yang sesuai dengan pengikutnya yaitu Spesialisasi dan Perbedaan. Pada konsep Spesialisasi, Rita Wahyu memposisikan dirinya sebagai pengajar sastra ibrani dan menunjukkan ciri khas dengan menampilkan gaya berpakaian yang tradisional. Konsepsi tersebut sesuai dengan penafsiran para pengikutnya. Dengan ciri khas yang melekat pada diri Rita Wahyu, ia dapat lebih dikenal daripada kompetitor-kompetitor lainnya. Sedangkan pada konsep Perbedaan, konsepsi personal branding Rita Wahyu dalam penafsiran pengikut adalah pribadi Rita yang berdampak. Tujuan hidup Rita Wahyu adalah orang yang hidupnya berdampak sehingga pengikutnya juga memperoleh konsepsi yang sesuai yaitu mengubah kehidupan orang menjadi lebih berdampak. Terakhir, konsepsi personal branding Rita Wahyu sesuai dengan pengikut yaitu pribadi Rita yang tidak pelit ilmu.

References

Arindita, Ruvira. (2019). “Personal branding mom-influencer dan representasi ibu millenial di media sosial.” WACANA: Jurnal ilmiah ilmu komunikasi, vol. 18, no.1, 2019, pp. 11-24.

Bandura, Albert. (1977). Social learning theory. Prentice Hall, Inc., New Jersey.

Bandura, Albert. (1986). Social foundatioan of thought and action: A social cognitive theory. New Jersey: Prentice_Hall, Inc.

Cutlip, S., Center, A. H., & Broom, G.M. (2011). Effective public relations edisi kesembilan.

Jakarta: Kencana.

Gaviota, B. Y., Priyowidodo, G., & Goenawan, F. (2022). Personal branding fashion designer melalui media sosial instagram brand artfy label (analisis semiotika dalam akun instagram @alifyayunita). Jurnal E-Komunikasi, 10(2), 1-10. https://publication.petra.ac.id/index.php/ilmu-komunikasi/article/view/13175/11436.

Haroen,D. (2014). Personal branding: Kunci kesuksesan berkiprah di dunia politik. Gramedia.

McQuail, D. (2011). Teori komunikasi massa. Jakarta: Penerbit Salemba Humaika.

Priyowidodo, G. (2019). Millennial generation conception about islamophobic,

de-adicalization and communication process based on multicultural

education: A phenomenography study. Jurnal Studi Pemerintah,

(3). https://doi.org/10.18196/jgp.103106.

Srisadono, Wahyu. (2018). “Komunikasi publik calon gubernur provinsi jawa barat

dalam membangun personal branding menggunakan twitter.”

Jurnal Pustaka Komunikasi, vol. 1,no.2, 2018, pp.213-227.

Thurlow, C., Laura L., Alice T. (2005) Computer mediated communication: Social

interaction and the internet. London: Sage publication Ltd.

Downloads

Published

2024-01-10

Issue

Section

Articles