ANALISIS INDUSTRI BATIK DALAM PENGELOLAAN LIMBAH DALAM UPAYA SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGS) DI PROVINSI JAMBI
DOI:
https://doi.org/10.33578/mbi.v17i8.343Keywords:
Batik craftsmen, Batik waste, Sustainable Development Goals (SDGs)Abstract
Batik Jambi is a local product which is one of the characteristics possessed by Jambi Province which is spread across various Jambi districts/cities. The resulting products use chemicals and natural ingredients in the coloring process. The use of chemicals will certainly have an impact on the surrounding environment if waste management is not managed properly. This impact will be very dangerous for the surrounding environment and the preservation of the earth in maintaining the Sustainable Development Goals (SDGs). The purpose of this study was to find out the batik craftsmen's understanding of batik waste management and the application of batik waste management by conducting in-depth interviews with 14 business units, both Jambi and related agencies. The results showed that the understanding of the batik craftsmen was very good due to the socialization and education that had been given but in the implementation in the field there were still obstacles because the assistance of an IPAL machine for a group of artisans could not be used optimally, the limited capital factor to make Household IPAL, the location very small business, business is not grouped so it is very difficult to get help to make IPAL. The role played by the government has been quite optimal by providing socialization and education but still has to maximize this effort by continuing to carry out counseling and socialization about methods that can be applied to handle industrial waste, counseling on the use and maintenance of appropriate technology and green technology, making household scale IPAL, optimizing the government's budget, establishing a policy of sanctioning environmental polluters through government regulations, batik craftsmen are required to make private or group IPAL, including environmental costs charged to the batik products they produce.
References
Abrar, A. (2015). Islam Dan Lingkungan. Jurnal Ilmu Sosial Mamangan, 1(1). https://doi.org/10.22202/mamangan.v1i1.89
Agustin, A. (2014). Sejarah Batik Dan Motif Batik Di Indonesia.
Anggraini, F. F., Djumiarti, T., Sos, S., Si, M., & Soedarto, J. H. (2019). Proses Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Terpadu Di Kelurahan Pedurungan Kidul Kota Semarang.
Apriyani, N. (2018). Industri Batik: Kandungan Limbah Cair dan Metode Pengolahannya.
Cahyani, F. A. (2020). Upaya Peningkatan Daya Dukung Lingkungan Melalui Penerapan Prinsip Sustainable Development Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. 2(2).
Cahyani, P. D. (2017). Konsep Islamicpreneurship Dalam Upaya Mendorong Praktik Bisnis Islami. 1.
Djuned, M. (2016). Perlindungan dan Pelestarian Lingkungan Hidup menurut Perspektif Al-Qur’an. Substantia: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin, 18, 68. https://doi.org/10.22373/substantia.v18i0.8983
Fajar, M., Mediani, A., & Finesa, Y. (2019). Analisis Peranan Ipal Dalam Strategi Penanganan Limbah Industri Batik Di Kota Pekalongan.
Ghufron, M. (2010). Fiqh Lingkungan.
Heidi. (2015). Batik Dan Tenun : Cerminan Budaya Melayu Bagian Dari Ekonomi Dan Industri Kreatif Di Kota Jambi Siti Heidi Karmela 1. 15(4), 152–157.
Hoyyi, A., Sugito, S., & Yasin, H. (2018). Sosialisasi Pengelolaan Limbah Industri Batik pada Program IbPUD Kerajinan Batik Bakaran di Kabupaten Pati Jawa Tengah. E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 9(2), 158. https://doi.org/10.26877/e-dimas.v9i2.1785
Hoyyi, A., & Yasin, H. (2018). Sosialisasi Pengelolaan Limbah Industri Batik pada Program IbPUD Kerajinan Batik Bakaran di Kabupaten Pati Jawa Tengah. 9(2), 158–166.
Ilyas, R. (2016). Manusia Sebagai Khalifah Dalam Persfektif Islam. Mawa’izh: Jurnal Dakwah Dan Pengembangan Sosial Kemanusiaan, 7(1), 169–195. https://doi.org/10.32923/maw.v7i1.610
Indrayani, L., & Rahmah, N. (2018). Nilai Parameter Kadar Pencemar Sebagai Penentu Tingkat Efektivitas Tahapan Pengolahan Limbah Cair Industri Batik. Jurnal Rekayasa Proses, 12(1), 41. https://doi.org/10.22146/jrekpros.35754
Istianah. (2015). Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup Dalam Perspektif Hadis. 1(2), 249–270.
Istiani, M. & Muhammad Roy Purwanto. (2019). Fiqh Bi’ah Urgensi Teologi Al-Quran. At-Thullab : Jurnal Mahasiswa Studi Islam, 1(1), 27–44. https://doi.org/10.20885/tullab.vol1.iss1.art2
Jatmiko, B., Pratolo, S., Anwar, M., Fil Ardhi, K., & Anjani, A. M. (2021). Penguatan Instalasi Pengolahan Air Limbah Untuk Umkm Batik Dan Handycraft. Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat. https://doi.org/10.18196/ppm.33.234
Khairina, E., Purnomo, E. P., & Malawnai, A. D. (2020a). Sustainable Development Goals: Kebijakan Berwawasan Lingkungan Guna Menjaga Ketahanan Lingkungan Di Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Ketahanan Nasional, 26(2), 155. https://doi.org/10.22146/jkn.52969
Khairina, E., Purnomo, E. P., & Malawnai, A. D. (2020b). Sustainable Development Goals: Kebijakan Berwawasan Lingkungan Guna Menjaga Ketahanan Lingkungan Di Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Ketahanan Nasional, 26(2), 155. https://doi.org/10.22146/jkn.52969
Kiswanto, K., Rahayu, L. N., & Wintah, W. (2019). Pengolahan Limbah Cair Batik Menggunakan Teknologi Membran Nanofiltrasi Di Kota Pekalongan. Jurnal Litbang Kota Pekalongan, 17. Https://Doi.Org/10.54911/Litbang.V17i0.109
Kumalasari, Y. (2014). Pembinaan Dan Pemberdayaan Pengrajin Batik (Studi Di Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, Perdagangan Dan ESDM Kabupaten Sidoarjo Dan Industri Kecil Kampoeng Batik Jetis Kabupaten Sidoarjo). Jurnal Administrasi Publik Mahasiswa Universitas Brawijaya, 2(1), 66–70.
Mahfudloh, H. L. (2017). Strategi Penanganan Limbah Industri Batik Di Kota Pekalongan.
Mardliyah, W., Sunardi, S., & Agung, L. (2018). Peran Manusia Sebagai Khalifah Allah di Muka Bumi: Perspektif Ekologis dalam Ajaran Islam. Jurnal Penelitian, 12(2), 355. Https://Doi.Org/10.21043/Jp.V12i2.3523
Mukhlish, M. (2016). Konsep Hukum Administrasi Lingkungan Dalam Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan. Jurnal Konstitusi, 7(2), 067. https://doi.org/10.31078/jk724
Noor, M. (2011). Pemberdayaan Masyarakat. 2.
Nurainun, O., & Rasyimah, H. (2008). Analisis Industri Batik Di Indonesia Oleh: Nurainun, Heriyana Dan Rasyimah Fakultas Ekonomi Universitas Malikussaleh Banda Aceh. 7(3), 124–135.
Palupi, B., Rahmawati, I., Rahmawati, A., Putro, G. P. H., & Firmansyah, A. A. (2021). Pemberdayaan UKM Batik Kabupaten Jember dalam Pengelolaan Limbah Cair dengan Metode Green Technolgy. Dedikasi:Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 1(2), 54–64. https://doi.org/10.31479/dedikasi.v1i2.76
Pebrian, D., Wulandari, R., Mardiana, M., & Fitria, A. (2019). Ragam Batik Jambi Yang Ada Di Kabupaten Batang Hari.
Perdanawati Pitoyo, P. N., Arthana, I. W., & Sudarma, I. M. (2016). Kinerja Pengelolaan Limbah Hotel Peserta Proper Dan Non Proper Di Kabupaten Badung, Provinsi Bali. Ecotrophic : Jurnal Ilmu Lingkungan (Journal Of Environmental Science), 10(1), 33. https://doi.org/10.24843/EJES.2016.v10.i01.p06
Pratiwi, Y., Santoso, G., Waluyo, J., Lingkungan, J. T., Elektro, J. T., & Mesin, J. T. (2014). Ibm Kelurahan Gulurejo (Kawasan Pengrajin Batik) Untuk Mengatasi Masalah Pencemaran Lingkungan Akibat Limbah Cair Batik. 7(1).
Puspo, B. D. A. (2016). Identifikasi Faktor Risiko Kesehatan Lingkungan Pada Pekerja Industri Batik Rumahan Di Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 4.
Rachmi, I. S. (2012). Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Pemilik Industri Batik dalam Mengolah Limbah Produksi Batik di Kampung Batik Jetis Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo (Studi Kasus Di Kampung Batik Jetis Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo). 01.
Rafidah. (2020). Pengaruh Modal Usaha, Lama Usaha, Dan Kewirausahaan Islamiterhadap Pendapatan Dan Kesejahteraan Keluarga Wanita Pengrajin Batik Danau Teluk Kota Jamb.
Raharjo, S. T. R. I. (2015). Sustainable Development Goals ( Sdgs ). 0042, 159–167.
Ratna, P., Pendahuluan, I., & Belakang, L. (2013). Industri Batik Tulis Di Kabupaten Sumenep. 10, 41–49.
Ridena, S. (2020). Kemiskinan Dan Lingkungan: Perspektif Kemiskinan Di Perkotaan Dan Pedesaan. Jurnal Litbang Sukowati : Media Penelitian Dan Pengembangan, 5(1), 39–48. https://doi.org/10.32630/sukowati.v5i1.196
Rosana, M. (2018). Kebijakan Pembangunan Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan Di Indonesia. Jurnal Kelola: Jurnal Ilmu Sosial, 1(1), 148–163.
Siswanto. (2012). Islam dan Pelestarian Lingkungan Hidup: Menggagas Pendidikan Islam Berwawasan Lingkungan. KARSA: Journal of Social and Islamic Culture, 14(2), 81–90.
Sugiharto, U., & Diani, I. M. (2018). Upaya Pemerinta Daerah dan Masyarakat dalam Mengatasi Pencemaran Limbah Industri Batik di Kota Pekalongan. 1.
Sulaksonoa, A., Effendib, H., & Budi Kurniawanc. (2015). Kajian Beban Pencemaran Limbah Cair Industri Kecil Menengah ( Ikm ) Batik Klaster Trusmi Kabupaten Cirebon ( Study on Wastewater Pollution Load from Batik Small Medium Enterprises ( SMEs ) In. 5(1), 17–24.
Triwiswara, L. I. dan M. (2018). Efektivitas Pengolahan Limbah Cair Industri Batik Pendahuluan Air merupakan sumber daya alam pokok untuk proses produksi batik. Jumlah penggunaan air yang cukup besar menghasilkan limbah cair dalam kuantitas yang besar pula. Limbah cair tersebut berpote. 53–66.
Trixie, A. A. (2020). Filosofi Motif Batik Sebagai Identitas Bangsa Indonesia. 1.
Yunita, Y. & Zahratul Idami. (2020). Pengelolaan Lingkungan Hidup Menurut Perspektif Fiqih. Jurnal Hukum Samudra Keadilan, 15(2), 210–222. https://doi.org/10.33059/jhsk.v15i2.2452
Zulaikha, S. (2014a). Pelestarian Lingkungan Hidup Perspektif Hukum Islam Dan Undang-Undang. 19(02).
Zulaikha, S. (2014b). Pelestarian Lingkungan Hidup Perspektif Hukum Islam Dan Undang-Undang.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Rafidah, M. Yunus

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.