PROPORSI KOMISARIS INDEPENDEN, KOMITE AUDIT, NON-FAMILY CEO, DAN NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN KELUARGA

Authors

  • Rahmat Setiawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Airlangga
  • Alviyah Rahmah Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Airlangga
  • Muhammad Ilham Thamrin Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Airlangga

Keywords:

Komisaris Independen, Komite Audit, Non-family CEO, Nilai Perusahaan, Perusahaan Keluarga

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh proporsi komisaris independen, komite audit, dan non-family CEO terhadap nilai perusahaan pada perusahaan keluarga non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan model regresi linear berganda. Data diperoleh dari laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan yang dipublikasikan pada periode 2012 hingga 2016. Variabel independen yang digunakan adalah proporsi komisaris independen yang diproksikan dengan jumlah komisaris independen terhadap total dewan komisaris, variabel komite audit yang diproksikan dengan jumlah anggota komite audit, dan variabel non-family CEO yang diproksikan dengan menggunakan variabel dummy yang bernilai 1 jika perusahaan memiliki non-family CEO dan 0 jika sebaliknya. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan yang diukur dengan Tobin’s q. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proporsi komisaris independen berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan keluarga, komite audit berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan keluarga, dan non-family CEO berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan keluarga.

References

Susanto, A.B. 2005. World Class Family Business. Jakarta: The Jakarta Consulting Group.

Shleifer, Andrei & Robert W. Vishny. (1997). “A Survey of corporate governance”, The Journal of Finance, Vol, 52, pp:737-783.

Otoritas Jasa Keuangan. 2014. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/POJK.04/2014. Otoritas Jasa Keuangan.

Hermalin, B.E. & Weisbach, M.S. (2003). “Board of Directors as an Endogenously Determined Institution: A Survey of the Economic Literature”, Working Paper. National Bureau of Economic Research.

Otoritas Jasa Keuangan. 2015. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55/POJK.04/2015. Otoritas Jasa Keuangan.

Chan, K.C. & Li, J. (2008). “Audit Committee and Firm Value: Evidence On Outside Top Executives As Expert Independent Directors”, Corporate Governance: An International Review, Vol. 16(1), 16-31.

Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG). 2006. Pedoman Umum Good Corporate Governance di Indonesia. Jakarta.

Gomez-Mejia, Luis, R., Nunez-Nickel, M., & Isabel, G. 2001. The Role of Family Ties in Agency Contracts. 44(1), pp. 81-95.

Sudana, I Made. 2015. Teori Praktik Manajemen Keuangan Perusahaan, Jakarta: Erlangga.

Wu, C (2013). “Family ties, board compensation and firm performance”, Journal of Multinational Financial Management 23, 255-271.

La Porta, R., Lopez-de-Silanes, F., & Shleifer, A. (1999). “Corporate Ownership around the worlds”, Journal of finance, Vol. 54 No.2, pp. 471-517.

Chu, W. (2009). “The influence of family ownership on SME performance: evidence from public firms in Taiwan”, Small Bus Econ, 33:353–373.

Khosa, A. (2017). “Independent directors and firm value of group-affiliated firms”, International Journal of Accounting and Information Management, Vol. 25(2).

Walt, N.V.D. & Ingley, C. (2003). “Board Dynamics and the Influence of Professional Background, Gender, and Ethnic Diversity of Directors”, Blackwell Publishing Ltd, Vol. 11(3).

Huybrechts, J., Voordeckers, W., & Lybaert, N. (2013). “Entrepreneurial Risk Taking of Private Family Firms: The Influence of a Nonfamily CEO and the Moderating Effect of CEO Tenure”, Family Business Review, 26(2), 161–179.

Hall, A., & Nordqvist, M. (2008). “Professional management in family businesses: Toward an extended understanding,” Family Business Review, 21(1), 51–69.

Downloads

Published

2025-02-07

Issue

Section

Articles